LAPORAN OBSERVASI PADA SENTRAL INDUSTRI
PENGRAJIN
REOG DI RUMAH PRODUKSI MBAH MISDI
NAMA
KELOMPOK :
1.
Aprilina
Novitasari ( 01 )
2.
Hanis
Ramadhani ( 06 )
3.
Luthfiatul
Fuadah ( 12 )
4.
Melinda
Fauziah ( 15 )
5.
Musarifah
Ikhwana ( 16 )
6.
Nadila
Nur Aini ( 17 )
7.
Nunung
Wadah Jamilah ( 19 )
8.
Triana
Rumiati ( 26 )
MATA PELAJARAN PRAKARYA
SMA NEGERI 1
BABADAN
TAHUN PELAJARAN
2015/2016
LAPORAN OBSERVASI
PADA SENTRAL INDUSTRI
PENGRAJIN REOG DI RUMAH PRODUKSI MBAH MISDI
NAMA KELOMPOK :
1.
Aprilina
Novitasari ( 01 )
2.
Hanis
Ramadhani ( 06 )
3.
Luthfiatul
Fuadah ( 12 )
4.
Melinda
Fauziah ( 15 )
5.
Musarifah
Ikhwana ( 16 )
6.
Nadila
Nur Aini ( 17 )
7.
Nunung
Wadah Jamilah ( 19 )
8.
Triana
Rumiati ( 26 )
MATA PELAJARAN PRAKARYA
SMA NEGERI 1
BABADAN
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………………
i
Daftar Isi
…………………………………………………......……………………………. ii
Kata pengantar………………………………………………………………………………iii
Bab I Pendahuluan
……………………………………………………….............................iv
1.1
Latar Belakang ……………………………………………..………………… iv
1.2
Rumusan Masalah…………………………………..………………………… iv
1.3
Tujuan Diskusi…….………………………………………………...………… v
1.4
Manfaat……………………………………………………...………………… v
Bab II Pembahasan ………………………………………………..………………............. 1
2.1
Awal usaha baru...……………………………...………………………………. 1
2.2
Cara melihat peluang usaha….…………..……………………………….......... 1
2.3
Cara memunculkan ide
bisnis..…………………………………………..…….. 1
2.4
Cara memahami karakteristik
pelanggan…………………………..………....... 1
2.5
Cara mengelola persediaan bahan
baku………………………………………... 2
2.6
Fungsi Produk………………………………………………………………….. 2
2.7
Cara menjaga kualitas
produk………………………………………………….. 2
2.8
Hambatan………………………………………………………………………. 2
Bab III Penutup
…..………………………………………………………………………... 3
Lampiran…………………………………………………………………………….
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Laporan Obsevasi Pada Sentral
Industri Kerajinan Reog”. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan tugas.
Dalam penyusunan makalah ini kami
menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan namun berkat bantuan, bimbingan,
petunjuk serta dorongan dari semua pihak. Akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan
terima kasih kepada :
1. Bapak
Ari Purwanto, S.Pd, yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
2. Bapak
Purwo Subiantoro S.Pd, sebagai wali kelas kami yang telah ikut serta mendukung
kami.
3. Bapak,
ibu guru dan serta karyawan karyawati SMA N 1 BABADAN yang telah membantu,
sehingga dapat terselesaikan
4. Orang
tua kami yang telah member kami semangat dan motivasi dalam mengerjakan makalah
ini.
5. Seluruh
teman-temanku SMA N 1 BABADAN kelas XII IPA-3 yang telah memberi dukungan
kepada kami dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh
dari sempurna, maka kritik dan saran sangat diharapkan dalam perbaikan makalah
ini.
Babadan, 14 September 2015
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
Kerajinan
adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan
dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan).
Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini
menghasilkan sebuah hiasan atau benda seni maupun barang yang bisa dipakai.
Banyak sekali kerajinan khas Ponorogo, tidak hanya 1 atau 2 atau 3 bahkan
puluhan kerajinan yang ada di Ponorogo. Misal Kerajinan Pembuatan Gong,
Gamelan, Gendang, dan alat-alat untuk mengiringi tarian Reog Ponorogo. Ada juga
kostum khas Ponorogo, seperti topeng Bujang Ganong atau kaos-kaos khas Reog
Ponorogo, Ada juga pengrajin yang mengrajin Patung penari Reog Ponorogo. Reog
Ponorogo pun juga dibuat di Ponorogo. Ponorogo memang memiliki pusat kerajinan
yang memang tersebar di area Ponorogo, Misal di Sumoroto, di Jetis, di Paju dan
di Jalan Kumbokarno tepatnya pada Gang JL.Larasati. Kadang juga kerajinan khas
Ponorogo di ekspor diluar Ponorogo ada juga kerajinan khas Ponorogo yang
dijadikan souvenir pernikahan. Bahkan ada juga kerajinan produk Gamelan yang
mendapat penghargaan dari Pemerintah Amerika Serikat. Produk Kerajinan
Ponorogo, tidak hanya di dalam negeri saja bahkan hingga ke mancanegara,
Misalnya Malaysia, Suriname dan Amerika Serikat.
1.1
Latar Belakang
Kerajinan di
Ponorogo sangat banyak sekali salah satunya adalah kerajinan gantungan kunci
khas ponorogo dan juga patung yang dibuatnya dan kita akan membahasnya di BAB
PEMBAHASAN
1.2
Rumusan Masalah
Dari
latar belakang diatas maka yang menjadi
masalah dalam diskusi kali ini adalah :
a)
Bagaimana cara memulai usaha baru?
b)
Bagaimana cara melihat peluang usaha
tersebut?
c)
Bagaimana cara memunculkan ide bisnis
tersebut?
d)
Bagaimana cara memahami karaketristik
pelanggan?
e)
Bagaimana cara mengelola persediaan bahan
baku?
f)
Apakah fungsi dari produk tersebut?
g)
Bagaimana cara menjaga kualitas produk
tersebut?
h)
Bagaimana segmen pasarnya?
i)
Apa sajakah hambatan yang dihadapi?
1.3
Tujuan Diskusi
a.
Tujuan Umum
Mengetahui
cara memulai usaha baru berdasarkan peluang bisnis.
b.
Tujuan Khusus
Mengidentifikasi
cara memumculkan ide bisnis, mengelola dan menjaga kualitas produk.
1.4 Manfaat
Menambah
wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam membuka usaha baru dengan melihat
peluang bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Biografi Narasumber
Narasumber yang kita
wawancara dan observasi ialah Mbah Misdi, Beliau seorang pengrajin Reog,
alat-alat kesenian Reog semua Beliau produksi, bahkan hingga miniatur-minatur
Reog beliau hasilkan. Awalnya beliau ialah seorang penari Reog dan sekarang
beliau menjadi pengrajin. Hasil produksinya hingga ke luar kota bahkan hingga
ke luar negeri. Usaha yang dikelola beliau berdiri sejak tahun 1971. Usahanya
di Jalan Larasati, salah satu gang di Jalan Kumbokarno, Ponorogo.
B.
Cara memulai
Usaha
Usaha ini berdiri pada
tahun 1971 dengan niat awal yakni hanya coba-coba. Namun ternyata produk yang
dihasilkan narasumber sangat digemari oleh Konsumen atau pelanggan, sehingga
beliau akhirnya memproduksi karya-karyanya dan dijual.
C.
Cara melihat
peluang Usaha
Pada saat itu narasumber melihat seberapa besar
peluangnya dalam usaha ini karena belum banyak yang memulai usaha kerajinan
Reog. Meskipun Reog adalah budaya asli Ponorogo.
D.
Cara memunculkan
ide bisnis
Pada awalnya sebelum
munculnya ide untuk usaha ini, narasumber berprofesi sebagai penari Reog
Ponorogo, lalu Beliau menemukan kayu bahan baku pembuat topeng tidak terpakai.
Muncul inisiatif untuk membuat topeng. Tak disangka topeng buatan beliau laku, lalu
ia membuat karya selain topeng misalnya seperti barongan, pujangga anom (Bujang
Ganong), Dadak merak. Dan pada akhirnya beliau memutuskan untuk menjadi
pengrajin reog dan miniatur reog.
E.
Cara memahami
karakteristik Pelanggan
Narasumber selalu berusaha untuk memenuhi keinginan
pelanggan atau konsumen
F.
Cara mengelola persediaan
bahan baku
Jika konsumen menghendaki bahan baku produknya asli,
Narasumber berusaha mewujudkan keinginan pelanggan. Beliau mencari hingga ke
luar kota bahkan hingga ke luar pulau. Jika bahan baku sudah habis, Beliau
menghubungi orang yang memang mendistribusikan bahan baku pembuat reog ke rumah
beliau.
G.
Fungsi dari
Usaha beliau ini ialah tak lain untuk memperkenalkan budaya reog di luar kota
bahkan ke luar negeri.
H.
Beliau selalu
mempertahankan kualitas produknya dengan cara meningkatkan kualitas produknya.
I.
Segmen pasarnya
yaitu dengan cara mendistribusi ke toko kesenian. Apabila ada yang memesan
langsung ia juaga bisa melayaninya langsung.
J.
Hambatan dari
usaha beliau ialah omset yang tidak tentu setiap bulannya dan sulitnya untuk
mencari bahan baku yang asli.
BAB III
PENUTUP
Demikian laporan observasi dari Kelompok kami yang
mengobservasi Rumah Produksi Mbah Misdi yaitu pengrajin Reog Ponorogo. Laporan
dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari semua pihak. Kami sangat
berterimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, mensupport dan
mendoakan kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Observasi Prakarya
dengan baik tanpa kendala suatu apapun. Semoga laporan observasi dari kami
dapat memberikan manfaat yang dapat menambah ilmu pengetahuan, dapat menambah
wawasan, dan semoga kisah Mbah Misdi dapat menjadi inspirasi kami semua. Laporan
ini jauh dari sempurna, maka kami sangat membutuhkan kritik dan saran. Hasil
dari laporan kami, kami dapat mengerti bagaimana cara tentang membuat gantungan
kunci agar hasilnya baik dan bagus, bagaimana cara berbisnis dari mulai nol,
memahami tentang kerajinan khas Ponorogo, salah satunya pengrajin Reog.
Menghargai akan artinya kerajinan atau kesenian yang ada di kota kelahiran
kami, yang kaya akan kerajinan Ponorogo, salah satunya pengrajin peralatan Reog
yang sudah kami observasi dan teliti.